Profil Desa Purwonegoro
Ketahui informasi secara rinci Desa Purwonegoro mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.
Tentang Kami
Profil Desa Purwonegoro, Kecamatan Purwanegara, Banjarnegara yang mengupas tuntas letak geografis, demografi, serta potensi utama di sektor pertanian, perikanan, dan UMKM. Analisis mendalam mengenai pusat ekonomi strategis di jalur provinsi Jawa Tengah.
-
Lokasi Strategis
Terletak di jalur provinsi yang ramai, menjadikan Desa Purwonegoro sebagai gerbang dan pusat aktivitas ekonomi serta perdagangan di Kecamatan Purwanegara.
-
Keunggulan Sektor Primer
Perekonomian desa ditopang kuat oleh sektor pertanian (padi) dan perikanan air tawar yang menjadi komoditas unggulan wilayah.
-
Potensi UMKM dan Jasa
Keberadaan Pasar Purwonegoro dan pertumbuhan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di bidang kuliner dan kerajinan menunjukkan potensi besar untuk pengembangan ekonomi kreatif.

Desa Purwonegoro, yang berlokasi di Kecamatan Purwanegara, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, merupakan sebuah wilayah dinamis yang memegang peranan krusial sebagai pusat pemerintahan dan kegiatan ekonomi di tingkat kecamatan. Berada di lintasan strategis jalan provinsi, desa ini tidak hanya menjadi gerbang penghubung antarwilayah, tetapi juga arena bagi perputaran roda ekonomi yang ditopang oleh sektor pertanian, perikanan dan perdagangan yang terus menggeliat. Dengan keunggulan geografis dan potensi sumber daya yang dimilikinya, Desa Purwonegoro menjelma menjadi etalase kemajuan dan dinamika sosial masyarakat Banjarnegara bagian barat.
Letak Geografis dan Aksesibilitas Strategis
Secara geografis, Desa Purwonegoro terletak pada posisi yang sangat menguntungkan. Wilayahnya menjadi titik sentral di Kecamatan Purwanegara dan dilintasi langsung oleh jalan raya provinsi yang menghubungkan Kabupaten Banjarnegara dengan Kabupaten Kebumen di sisi selatan serta menjadi jalur alternatif menuju Wonosobo. Aksesibilitas yang tinggi ini menjadikan Purwonegoro sebagai area yang mudah dijangkau dan ramai, mendorong perkembangan pesat di sektor perdagangan dan jasa.
Berdasarkan data administrasi, wilayah Desa Purwonegoro memiliki luas sekitar 245,5 hektare. Desa ini berbatasan langsung dengan beberapa desa lain yang turut menyokong ekosistem sosial dan ekonominya. Di sebelah utara, desa ini berbatasan dengan Desa Danaraja dan wilayah Kecamatan Rakit. Di sisi timur, wilayahnya bersebelahan dengan Desa Mertasari. Sementara itu, di sebelah selatan berbatasan dengan Desa Merden, dan di sebelah barat berbatasan dengan wilayah Kecamatan Mandiraja. Perbatasan ini menciptakan interaksi yang intensif antarwarga desa, baik dalam konteks sosial maupun ekonomi. Topografi wilayahnya yang cenderung datar menjadikannya lahan yang ideal untuk pemukiman dan pengembangan area persawahan yang produktif.
Demografi dan Dinamika Kependudukan
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Banjarnegara dalam publikasi "Kecamatan Purwanegara dalam Angka", populasi di Desa Purwonegoro menunjukkan dinamika yang signifikan. Jumlah penduduk desa ini mencapai ribuan jiwa yang menghuni beberapa dusun atau grumbul. Komposisi penduduknya terdiri dari laki-laki dan perempuan dengan rasio yang relatif seimbang, mencerminkan struktur demografi yang sehat.
Dengan luas wilayah yang ada, tingkat kepadatan penduduk di Desa Purwonegoro tergolong sedang hingga padat, terutama di area yang berdekatan dengan pusat fasilitas umum seperti pasar dan kantor pemerintahan. Kepadatan penduduk dapat dihitung menggunakan rumus: Kepadatan Penduduk=Luas Wilayah (km2)Jumlah Penduduk Data ini menunjukkan bahwa pemusatan populasi terjadi di lokasi-lokasi strategis yang menjadi pusat aktivitas harian warga. Mayoritas penduduknya memeluk agama Islam, yang tecermin dari banyaknya masjid dan musala yang tersebar di seluruh penjuru desa. Mata pencaharian penduduk sangat beragam, namun didominasi oleh sektor pertanian, perdagangan, pegawai negeri sipil, karyawan swasta, dan wirausaha. Keragaman profesi ini menjadi indikator bahwa Desa Purwonegoro bukan lagi desa agraris murni, melainkan telah bertransformasi menjadi desa yang semi-urban dengan diversifikasi ekonomi yang kuat.
Roda Penggerak Perekonomian Desa
Perekonomian Desa Purwonegoro berdiri di atas tiga pilar utama, yakni pertanian, perikanan, dan sektor perdagangan yang didukung oleh Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Kombinasi ketiganya menciptakan fondasi ekonomi yang tangguh dan berdaya saing.
Sektor pertanian masih menjadi tulang punggung bagi sebagian besar masyarakat. Lahan persawahan yang subur dimanfaatkan untuk menanam padi, yang menjadi komoditas utama. Sistem irigasi yang cukup memadai membantu petani untuk dapat panen secara teratur, sekaligus menopang ketahanan pangan lokal. Selain padi, petani juga menanam berbagai jenis palawija sebagai variasi tanaman untuk menjaga kesuburan tanah dan menambah sumber pendapatan.
Di samping pertanian, Kecamatan Purwanegara dikenal sebagai salah satu sentra perikanan air tawar di Kabupaten Banjarnegara, dan Desa Purwonegoro turut merasakan dampaknya. Banyak warga yang mengembangkan budidaya ikan seperti gurami, lele, dan nila di kolam-kolam pribadi. Keberadaan Pasar Ikan Purwonegoro yang berskala besar menjadi bukti nyata besarnya potensi sektor ini. Pasar tersebut tidak hanya melayani kebutuhan lokal, tetapi juga menjadi titik distribusi ikan ke berbagai daerah lain, menjadikan Purwonegoro sebagai simpul penting dalam rantai pasok perikanan.
Aktivitas perdagangan mencapai puncaknya di Pasar Purwonegoro. Pasar tradisional ini ialah jantung kehidupan ekonomi desa, tempat bertemunya penjual dan pembeli dari Purwonegoro maupun desa-desa sekitarnya. Berbagai produk, mulai dari hasil bumi, perikanan, sandang, hingga kebutuhan rumah tangga, diperjualbelikan di sini. Keberadaan pasar ini juga memicu tumbuhnya UMKM di sekitarnya, seperti warung makan, toko kelontong, dan penyedia jasa lainnya, yang secara kolektif menggerakkan ekonomi kerakyatan. Sejumlah UMKM di bidang kuliner juga mulai berkembang, mengolah hasil pertanian dan perikanan menjadi produk bernilai tambah seperti makanan ringan dan olahan ikan.
Tata Kelola Pemerintahan dan Layanan Publik
Sebagai pusat pemerintahan Kecamatan Purwanegara, Desa Purwonegoro menjadi lokasi bagi berbagai kantor dan instansi layanan publik. Kantor Kecamatan, Koramil, dan Polsek Purwanegara berlokasi di desa ini, menjadikannya pusat koordinasi keamanan dan administrasi. Pemerintah Desa Purwonegoro, yang dipimpin oleh seorang kepala desa beserta jajaran perangkatnya, memegang peranan sentral dalam merumuskan dan melaksanakan program pembangunan desa.
Penyelenggaraan pemerintahan desa dilakukan secara transparan dan partisipatif, melibatkan masyarakat melalui forum-forum seperti Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa (Musrenbangdes). Dalam forum ini, aspirasi warga ditampung untuk menyusun Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDes) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) setiap tahunnya. Fokus pembangunan umumnya diarahkan pada peningkatan infrastruktur dasar seperti perbaikan jalan desa, drainase, dan fasilitas umum lainnya untuk menunjang kenyamanan dan produktivitas warga.
Layanan publik yang tersedia di Desa Purwonegoro terbilang lengkap. Selain layanan administrasi kependudukan di balai desa, terdapat pula fasilitas pendidikan dari tingkat PAUD, SD, hingga SMP, serta pusat layanan kesehatan seperti puskesmas. Keberadaan lembaga keuangan seperti bank dan koperasi juga mempermudah akses masyarakat terhadap modal usaha dan layanan perbankan lainnya.
Kehidupan Sosial dan Budaya Masyarakat
Masyarakat Desa Purwonegoro hidup dalam tatanan sosial yang guyub dan menjunjung tinggi nilai-nilai kebersamaan. Semangat gotong royong masih terpelihara dengan baik, terutama dalam kegiatan-kegiatan sosial seperti kerja bakti membersihkan lingkungan atau membantu warga yang sedang mengadakan hajatan. Interaksi sosial yang erat ini menjadi modal sosial yang kuat untuk menjaga keharmonisan dan mendukung program pembangunan desa.
Dalam aspek budaya, masyarakat Purwonegoro masih melestarikan tradisi dan kesenian khas Jawa. Berbagai upacara adat yang berkaitan dengan siklus kehidupan, seperti pernikahan dan syukuran, masih sering dilaksanakan dengan sentuhan adat lokal. Kegiatan keagamaan juga berjalan semarak, ditandai dengan perayaan hari-hari besar Islam yang diisi dengan kegiatan di masjid dan lingkungan sekitar. Organisasi kepemudaan seperti karang taruna dan kelompok ibu-ibu PKK aktif berperan dalam berbagai kegiatan positif, mulai dari olahraga, kesenian, hingga program pemberdayaan ekonomi keluarga.
Potensi dan Arah Pembangunan Masa Depan
Menatap masa depan, Desa Purwonegoro memiliki sejumlah potensi strategis yang dapat dikembangkan untuk mencapai kemajuan yang lebih signifikan. Arah pembangunan desa diperkirakan akan berfokus pada optimalisasi potensi yang sudah ada sambil merespons tantangan zaman.
Pertama, di sektor pertanian dan perikanan, terdapat peluang besar untuk hilirisasi produk. Pemerintah desa bersama masyarakat dapat mendorong pengembangan industri pengolahan hasil pertanian dan perikanan. Misalnya, mengolah ikan menjadi produk abon, keripik, atau nugget yang memiliki nilai jual lebih tinggi. Inovasi pascapanen ini akan menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan pendapatan masyarakat secara langsung.
Kedua, penguatan UMKM melalui digitalisasi menjadi sebuah keniscayaan. Dengan lokasi yang strategis, produk-produk UMKM Purwonegoro memiliki potensi pasar yang luas. Pelatihan pemasaran digital, branding, dan pengemasan produk yang menarik dapat membantu para pelaku usaha untuk menjangkau pasar yang lebih besar, bahkan hingga ke tingkat nasional melalui platform e-commerce.
Ketiga, pengembangan sektor jasa. Mengingat posisinya di jalur yang ramai, pengembangan rest area atau pusat kuliner yang representatif dapat menjadi opsi menarik. Hal ini tidak hanya akan melayani para pengguna jalan, tetapi juga menjadi etalase bagi produk-produk unggulan Desa Purwonegoro.
Peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan dan pelatihan vokasional juga menjadi kunci. Dengan SDM yang terampil dan berdaya saing, Desa Purwonegoro dapat terus beradaptasi dan berinovasi, memperkokoh posisinya sebagai desa yang maju, mandiri, dan sejahtera di Kabupaten Banjarnegara.